Kurang tepatnya terjemahan public relations menjadi hubungan masyarakat, menyangkut makna istilah public. Terjemahan relations menjadi “hubungan” dapat dinilai tepat, tetapi terjemahan public menjadi “masyarakat” tampaknya kurang kena, sebab “masyarakat” mengarah ke pengertian society, sedangkan sasaran kegiatan public realtions bukanlah seluruh manusia yang menghuni suatu wilayah di sebuah negara. Sebagai konsekuensi dari terjemahan itulah, barangkali, mengapa bobot kegiatan hubungan masyarakat di Indonesia dititikberatkan pada publik di luar organisasi; padahal, kalau berpegang pada makna public dari public relations, bukan hanya publik luar. Pengertian public memang luas, tetapi dalam konteks public relations maknanya harus dikaitkan dengan faktor “kepentingan yang sama” (common interest).
Dalam membahas
pengertian public, kita perlu
meninjaunya dari dua aspek
-
Aspek geografis,
-
Aspek psikologis,
Secara geografis publik adalah orang-orang yang
berkumpul bersama-sama di suatu tempat, baik tempat itu merupakan daerah seluas
wilayah negara, provinsi, kota, kecamatan, ataupun desa. Secara psikologis
publik adalah sejumlah orang yang bersama-sama menaruh perhatian terhadap suatu
hal atau kepentingan yang sama tanpa ada sangkut pautnya dengan tempat mereka
berada.
Baca juga: Pedoman Standar Audit Internal Investigasi
Baca juga: Pedoman Standar Audit Internal Investigasi
“A
public is simply a collective noun for a group – a group of individuals tied
tegether some common bound of interest – and sharing a sense of togetherness”.
(Publik merupakan sebuah kata benda kolektif bagi suatu kelompok-sekelompok
orang yang sama-sama terikat oleh suatu kepentingan yang sama – dan menunjukkan
perasaan kebersamaan).
Demikian kata Scott M.
Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya yang berjudul Effective Public Relations.
Jadi,
kelompok-kelompok orang dalam suatu masyarakat yang secara bersama-sama terikat
oleh suatu kepentingan yang sama itulah yang dinamakan public – yang dapat diterjemahkan menjadi publik – dalam konteks public relations.
Dengan demikian,
sasaran kegiatan public relations dari
sebuah organisasi bukan saja orang-orang di luar organisasi yang berkepntingan
dengan organisasi itu, tetapi juga orang-orang yang berada du dalam organisasi
bersangkutan.
Dalam ilmu pengetahuan public relations, orang-orang di luar organisasi disebut external public, yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan menjadi publik
ekstern; dan mereka yang di dalam organisasi, antara lain para karyawan,
dinamakan internal public atau dalam
bahasa kita publik intern.
Baca juga: Dampak Negatif Reality Show
Baca juga: Dampak Negatif Reality Show
Paparan di atas
dimaksudkan untuk mencegah salah tafsir mengenai pengertian hubungan masyarakat
yang disingkay humas itu, yakni bahwa kegiatannya tidak hanya ditujukan kepada
publik luar organisasi, tetapi juga ditujukan kepada publik dalam, terutama
para karyawan. Dan bobot kegiatan yang ditujukan kepada kedua jenis publik itu
seharusnya sama, sebab memang sama pentingnya, meskipun teknik komunkasinya
dalam hal-hal tertentu bisa saja berbeda.
Hubungan masyarakat mempunyai dua pengertia yang biasa
dikenakan sebagai technique of
communication atau “teknik komunikasi”, dan sebagai methode of communication atau “metode komunikasi”.
Telah
ditegaskan bahwa hubungan masyarakat itu merupakan kegiatan melaksanakan
hubungan dengan publik di luar dan di dalam organisasi dengan jalan
berkomunikasi. Sudah tenu komunikasi yang dilakukan tidak sembarangan,
melainkan dengan cara-cara disertai seni-seni komunikasi tertentu yang
merupakan objek studi ilmu komunikasi. Yang penting dalam pengertian ini ialah
bahwa humas merupakan tugas semua pimpinan organisasi, apakah organisasi itu
berbentuk jawatan, perusahaan, dan sebagainya, yang memiliki publik intern dan
publik ekstern sebagai sasaran kegiatan. (18)
Dengan demikian, dalam sebuah organisasi yang tidak
dilengkapi dengan Bagian Humas, tidak berarti tidak ada kegiatan kehumasan.
Ada, yang melakukannya adalah pimpinan organisasi itu sendiri.
Humas sebagai metode komunikasi sering disebut humas
sebagai lembaga (public relations as state of being). Humas sebagai lembaga
umumnya hanya terdapat pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan
berkomunikasi dengan publik tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi
sendiri. [1]
Baca juga: Tujuan Humas
Baca juga: Tujuan Humas
Definisi
Humas
Humas (hubungan
masyarakat) atau public relation, menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR)
–sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa- edisi November 1987,
“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”
Menurut kamus Funs
and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan 1994, “Humas adalah
segenap kegiatan dan teknik/ kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu
untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak
luar terhadap keberadaan dan sepak terjangnya.”
Dalam pertemun asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di
Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan pengertian sebagai berikut: “Humas adalah
suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap
kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi,
dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani
kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.” Definisi ini disebut “The Statement of Mexico” yang merupakan
tanggapan atas definisi yang diberikan oleh Dr Rex Harlow dalam bukunya A Model for Public Relations Educations for
professional Practices. Definisi Rosady Ruslan (1999), definisi versi Dr
Rex Harlow memiliki banyak kesamaannya, yaitu unsur-unsur utamanya yang
menyangkut antara lain:
- Fungsi manajemen yang melekat menggunakan pemenlitian dan perencanaan yang mengikuti standar-standar etis.
- Suatu proses yang mencakupi hubungan timbal-balik antara organisasi dan publiknya,
- Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap. Opini dan kecenderungan sosial, serta mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen/ pimpinan.
- Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan tata cara kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara kedua belah pihak.
- Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana, mengkomunikasina, dan mengevaluasi.
- Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian, dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations/ Humas.
Baca juga: Proses Konstruksi Sosial Media Massa Atas Realita Sosial
Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations, University of Oklahoma Press, Humas memiliki 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
- Memberikan penerangan kepada masyarakat.
- Memberikan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
- Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/ lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Menurut
oakar humas internasional Cutlip & Centre and Canfield, fungsi humas adalah
sebagai berikut:
·
Menunjang aktivitas utama manajemen
dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/
organisasi).
·
Membina hubungan yang harmonis antara
badan/ organisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya.
·
Mengidentifikasi yang menyangkut opini,
persepsi da tanggapan masyarakat terhadap badan/ organisasi yang diwakilinya,
atau sebaliknya.
·
Melayani keinginan publiknya dan
memberikan sumbang-saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan
manfaat bersama.
·
Mencitakan komunikasi dua arah
timbal-balik, dan mengatur arus informasi, publik serta pesan dari badan/
organisasi ke publinya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif
bagi kedua belah pihak.
Ilmu Komunikasi | Teori Ilmu Komunikasi | Mata Kuliah Ilmu
Komunikasi | Teori Semiotika | Makalah Ilmu Komunikasi | Materi Ilmu Komunikasi
| Makalah Kuliah | Event Organizer | Mata Kuliah Event Organizer | Teori
Semantik | Metode Penelitian Komunikasi | Jurnalisme Kontenporer | Media Massa
| Mata Kuliah Jurnalisme | Mata Kuliah Reportase | Materi Ilmu Komunikasi |
Ilmu Advertising | Dasar Jurnalisme | Ilmu Public Relation | Materi Public
Relation | Ilmu Humas |
[1] Onong Uchjana, Hubungan Masyarakat. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999), 16-19.
Penting banget yahh public relatiOnship :D
ReplyDeletebanget gan
ReplyDelete