Dalam
mempelajari makna, kita akan dihadapkan pada dua istilah, yaitu konotasi dan
denotasi. Sebuah kata dapat mempunyai makna setelah ia diasosiasikan dengan
referen. Ketika kita berbicara tentang denotasi, kita merujuk pada asosiasi
primer yang dimiliki sebuah kata bagi kebanyakan anggota masyarakat linguistik
tertentu, sedangkan konotasi merujuk pada asosiasi sekuler yng dimiliki sebuah
kata bagi seorang atau lebih anggota masyarakat itu. Kadang-kadang konotasi
suatu kata sama bagi hampir setiap orang, kadang-kadang hanya berkaitan dengan
penglaman sekelompok kecil individu tertentu.[1] Baca juga: Definisi Berita
Dalam
pemaknaan kata perlu dibedakan antara makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah
makna konseptual, makna biasa, atau umum sebagaimana dijelaskan dalam kamus.
Misalnya, “kurus” berarti “kurang berdaging”; “hadir” berarti “ada”, “datang”;
“rumah” berarti “tempat tinggal”. Sedang makna konotatif adalah makna personal
dan sosial, dimana pengertian pribadi dan sosial tercakup.Misalnya “gubug” berarti
“tempat tinggal yang lebih kecil” dan oleh pemiliknya dipergunakan untuk
merendahkan tempat tinggal dan dirinya.[2]
Contoh denotatif dan konotatif |
Menurut
Alex Sobur, Makna denotatif suatu kata ialah makna yang biasa kita temukan
dalam kamus. Sebagai contoh, di dalam kamus, kata mawar berarti ‘sejenis
bunga’. Makna
konotatif ialah makna denotatif ditambah dengan segala gambaran, ingatan, dan
perasan yang ditimbulkan oleh kata mawar itu. Kata konotasi itu sendiri berasal
dari bahasa Latin connotare, “menjadi tanda” dan mengarah kepada makhluk-makhluk
cultural yang terpisah/berbeda dengan kata (dan bentuk-bentuk lain dari
komunikasi)[3] Baca juga: Media dan Teknologi
0 Response to "Definisi Makna Denotatif dan Makna Konotatif"
Post a Comment