Kehadiran reality show dianggap membawa
angin segar bagi industry TV. Penonton mendapat pilihan tayangan yang baru.
Mari kita simak reality show berikut ini : “uang kaget”, “tolong”, “bedah
rumah”, “aku ingin menjadi”, dan “nikah gratis”. Banyak hal yang bisa
terungkap, diantaranya aspek kejujuran dan kemauan menolong orang lain. Namun,
kelompok tayangan ini menimbulkan efek kurang baik yang mungkin tidak pernah
diperkirakan oleh pembuatnya dan stasiun TV yang menayangkannya. Dampak ini
adalah semakin besarnyaharapan seseorang untuk menerima bantuan Cuma-Cuma dari
orang lain. Beberapa kelompok masyarakat tersebut ialah yang berpenghasilan
rendah, menganggap reality show reality show sebagai ajang “adu keberuntungan”
tempat mereka tidak perlu banyak berusaha untuk menyelesaikan suatu masalah.
Ini disebabkan sasaran reality show yang didominasi masyarakat ekonomi rendah.
Misalnya orang yang masih banyak hutang merasa masih ada harapan untuk
mendapatkan bantuan dari “uang kaget”, “jika aku menjadi” dll. Baca juga:
Simbol dan kode itu sama apa nggak sih?
Reality show Katakan Putus yang menarik perhatian penonton di awal tahun 2016 |
Hal ini bisa kita lihat dari belum
berhasilnya pemerintah dalam membujuk dan melarang masyarakat untuk tidak
berjudi. Kupon togel masih beredar dilingkungan sekolah, masjid, pasar dan
tempat umum lainnya. Salah satu contoh yang paling krusial adalah reality show
“nikah gratis”. Bila suami istri tidak mampu membayar jasa penghulu (beserta
instansi yang mengurus sebuah pernikahan) dan menyiapakan biaya untukresepsi
sekadarnya. Kini merkea bisa berharap pada reality show “nikah gratis” yang
akan membantu mereka menikah. Inilah letak masalahnya. Pernikahan bukan
merupakan sebuah akhir kehidupan, justru merupakan awal dari sebuah kehidupan
bahkan awal dari sebuah permasalahan baru dalam kehidupan manusia. “nikah
gratis” tidak menyelami permasalahan kehidupan masyarakat. Masalah tidak dapat
diselesaikan dengan menikah secara gratis. Setelah menikah, sebagian besar
pasangan suami istri akan mempunyai anak, satu orang atau lebih. Bagaimana
dengan biaya hidup sang anak kelak? Apakah biaya sekolah, biaya makan, biaya
kesehatan akan juga ditanggung pihak lain sebagaimana biaya pernikahan? Bila
tidak ada yang menanggung, bagaimana kelanjutan kehidupan sang anak? Baca juga:
Radio swasta antara kemapanan dan kemunduran
Biaya pendidikan dan kesehatan anak jauh
lebih mahal dan sulit dipenuhi dibandingkan biaya pernikahan sederhana yang
kerap kita sebut “nikah gratis”.bagaimana mereka bisa memenuhi bila untuk biaya
pernikahan yang sederhana saja masih memerlukan bantuan pihak lain? Terlihat
bahwa “nikah sebetulnya merancang sebuah acara membutuhkan kepekaan social yang
tinggi. Jika kita belum mempertimbangkan dampak lebih lanjut dari sebuah acara
TV, sudah saatnya peraturan itu dibuat. Peraturan tersebut dapat melindungi
masyarakat sebagai konsumen siaran TV, juga dari dampak negative yang tidak
atau belum dipertimbangkan sebelumnya oleh para pembuat tayangan dari
penyelenggaraan siaran TV.
Artikel Terkait:
* Ilmu Komunikasi
* Teori Ilmu Komunikasi
* Mata Kuliah Ilmu Komunikasi
* Teori Semiotika
* Makalah Ilmu Komunikasi
* Materi Ilmu Komunikasi
* Makalah Kuliah Komunikasi
* Event Organizer
* Mata Kuliah Event Organizer
* Teori Semantik
* Metode Penelitian Komunikasi
* Jurnalisme Kontemporer
* Media Massa
* Mata Kuliah Jurnalisme
* Mata Kuliah Reportase
* Ilmu Advertising
* Dasar Jurnalisme
wah nambah wawasan nih, manfaat gan
ReplyDeletesangat setuju gan (y)
ReplyDeletebener banget gan,ane juga ga suka nonton reality show...
ReplyDeletefilm yang tidak mendidik!
nah itu seharusnya yang diperhatikan oleh tv sekarng.......thakns infonya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemangthab banget..
ReplyDeleteGw Setuju
ReplyDeletegw juga stju
ReplyDeletegw juga stju
ReplyDeleteinfo yang bermanfaat gan ternyata ada juga dampak negatif dari reality show
ReplyDeleteBener bnget tuwh reality show memang berdampak negatif
ReplyDeletereality show itu nyata apa nggak sih, setahu ane cuman skenario
ReplyDeleteNyimak gan, bisa nambah ilmu nih
ReplyDeleteOh ternyata reality show ada dampak negatifnya gan, nice gan, itu gambarnya katakan putus ya gan brukakak
ReplyDeleteMemang sangat banyak gan dampak negative dari reality show apa lagi kepada mental remaja Indonesia. Rusak karena itu smua
ReplyDeletesetuju bang (y) post ente bermanfaat
ReplyDeletesetuju bang (y) post ente bermanfaat
ReplyDeleteacara tv isinya pembodohan tv
ReplyDeleteKalau menurut saya ga semua negatifnya ada beberapa persennya yang berdampak positif. Ya kalau dilihat dari kacamata negatif pasti hasilnya mencari kejelekannya.
ReplyDelete