Konsep Dasar Dalam Penelitian

Pengertian Penelitian
1.  Tinjauan secara Etimologis
Secara  etimologis,  istilah  research  berasal  dari  dua  kata,  yaitu  re  dan search. Re berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi,  atau  menemukan  makna.  Dengan  demikian  penelitian  atau research  berarti  mencari,  menjelajahi  atau  menemukan  makna  kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 29).
2.  Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)
Penelitian  dapat  dirumuskan  sebagai  pendekatan  ilmiah  pada pengkajian masalah. Penelitian  merupakan  usaha  sistematis  dan  objektif  untuk  mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.
3.   Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
Penelitian  dengan  mengunakan  metoda  ilmiah  (scientific  method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi (empiris) dan nalar (rasional). Dari  beberapa  pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  penelitian ilmiah  merupakan  suatu  proses  yang  dilakukan  secara  sistematis  dan  objektif yang  melibatkan  unsur  penalaran  dan  observasi  untuk   menemukan, memferivikasi,  dan  memperkuat  teori  serta  untuk  memecahkan  masalah  yang muncul dalam kehidupan.

Tujuan Penelitian
Ada  tujuan  tertentu  yang  akan  dicapai  melalui  penelitian.  Berdasarkan kesimpulan  tentang  pengertian  penelitian  sebagaimana  dikemukakan  di  atas dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut.
1.  Untuk  memperoleh  data  empiris  yang  dapat  digunakan  dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science)
2.  Untuk  memecahkan  persoalan  yang  ada  dalam  kehidupan.  Tujuan penelitian  semacam  ini  terdapat  pada  ilmu-ilmu   terapan  (applied sciences)

Ragam Penelitian
Penelitian  dapat  diklasifikasikan  menjadi  bermacam-macam.  Klasifikasi tersebut  dapat  dilakukan  berdasarkan  beberapa  tinjauan  yaitu  :  bidang  ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel. Baca juga: Pengertian teknik trianggulasi

1.  Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada  bermacam-macam  bidang  ilmu  dan  jika  penelitian  dilakukan untuk  bidang  ilmu  tertentu  maka  ragam  penelitian  yang  dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan  bidang-bidang  ilmu  yang  ada  penelitian  dapat  dibedakan menjadi : a.  penelitian  pendidikan, 
b.  penelitian  kedokteran, 
c. penelitian keperawatan,
d. penelitian kebidanan,
e. penelitian ekonomi,
f. penelitian pertanian,
g. penelitian biologi,
h. penelitian sejarah, dst.

2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan  yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendirisendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara  simultan  dan  saling  mengisi  sesuai  dengan  kebutuhan,  sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.

3.  Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian  dapat  dilakukan  diberbagai   tempat,  yaitu diperpustakaan,  lapangan,  laboratorium  atau  gabungan  dari  tempattempat  tersebut.  Atas  dasar  tinjauan  tersebut  penelitian  dibedakan menjadi : a.  penelitian perpustakaan (library research),
b.penelitian
laborartorium (laboratory research), dan
c. penelitian lapangan (field research)

4.  Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil  penelitian  dapat  dipakai  untuk  mengembangkan  dan memverifikasi  terori  serta  memecahkan  masalah.  Atas  dasar  tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a.  Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research)
Penelitian  murni  atau  penelitian  dasar  merupakan  penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori ilmiah.
b.  Penelitian terapan (applied research).
Penelitian  terapan  adalah  ragam  penelitian  dimana  hasilnya diterapkan berkenaan dengan upaya pemecahan masalah.

5.  Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan  tujuan  umumnya,  penelitian  dibedakan  menjadi: penelitian  eksploratif,  penelitian  pengembangan,  dan  penelitian verifikatif.
a.  Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan  untuk  mengekplorasi  fenomena  yang  menjadi  sasaran penelitian.
a.  Penelitian   pengembangan  (developmental  research),  adalah penelitian  yang  dilakukan  untuk  mengembangan  suatu  konsep atau prosedur tertentu.
b. Penelitian  verifikatif,  merupakan  penelitian  yang  dilakukan dengan tujuan  membuktikan  kebenaran  suatu  teori  pada  waktu dan tempat tertentu.

6.  Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian  ditinjau  berdasarkan  tarafnya  dibedakan  menjadi  dua, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya dengan variable lainnya. Sedangkan  jika  penelitian  dilakukan  bukan  sekadar  mendiskripsikan variable  penelitian  tetapi  dilakukan  analisis  dalam  hubungannya dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.

7.  Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan  metode  yang  dipakai,  penelitian  dibedakan  menjadi penelitian  longitudinal  dan  penelitian  cross-sectional.  Penelitian longitudinal  (longitudinal  research)  adalah  penelitian  yang  dilakukan dengan  metode  longitudinal  (longituninal  method),  yaitu  metode penelitian  yang  membutuhkan  waktu  yang  lama,  berbulan-bulan bahkan  bertahun,  secara  berkesinambungan.  Sedangkan  penelitian cross-sectional  (cross-sectional  research)  merupakan  penelitian  yang dilakukan  dengan  metode  cross-sectional  (cross-sectional  method), yaitu  metode  penelitian  yang  dilakukan  dengan  mengambil  waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.

8.  Klasifikasi  Penelitian  Berdasarkan  Intervensi  terhadap Variabel
Penelitian  dapat  dilakukan  di  mana  peneliti  melakukan  intervensi atau  perlakuan  terhadap  variable  tertentu.  Jika  tindakan  tersebut dilakukan  maka  penelitian  semacam  itu  tergolong  penelitian eksperimen.  Sebaliknya  jika  tidak  dilakukan  intervensi  terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.

Unsur-unsur Penelitian
Penelitian  merupakan  sistem  berpikir  dan  bertindak,  artinya  ada  berbagai faktor dan tindakan  yang harus dipikirkan dan dilakukan  sehingga tujuan bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan  secara  fungsional.   Sebagai  suatu  sistem,  penelitian  memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1.  permasalahan
2.  teori dan konsep-konsep ilmiah
3.  variabel
4.  hipotesis (fakultatif)
5.  populasi, sampel, dan teknik sampling
6.  data
7.  instrumen pengumpul data
8.  teknik analisis data


Penelitian Kuantitatif
1.  Definisi Penelitian Kuantitatif
Kasiram  (2008:  149)  dalam  bukunya  Metodologi  Penelitian  Kualitatif dan  Kuantitatif,  mendifinisikan  penelitian  kuantitatif  adalah  suatu  proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Baca juga: Upaya manusia memperoleh pengetahuan

2.  Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian  kuantitatif   didasarkan  pada  asumsi  sebagai  berikut  (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
a.  Bahwa  realitas  yang  menjadi  sasaran  penelitian  berdimensi  tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
b.  Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku.

3.  Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150) :
a.  Menggunakan  pola  berpikir  deduktif  (rasional  –  empiris  atau  topdown),  yang  berusaha  memahami  suatu  fenomena  dengan  cara menggunakan  konsep-konsep  yang  umum  untuk  menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b.  Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari halhal yang bersifat subjektif.
c.  Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d.  Tujuan  dari  penelitian  kuantitatif  adalah  untuk  menyususun  ilmu nomotetik  yaitu  ilmu  yang  berupaya  membuat  hokum-hukum  dari generalisasinya.
e.  Subjek  yang  diteliti,  data  yang  dikumpulkan,  dan  sumber  data  yang dibutuhkan,  serta  alat  pengumpul  data  yang  dipakai  sesuai  dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
f.  Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
g.  Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
h.  Peneliti  menempatkan  diri  secara  terpisah  dengan  objek  penelitian, dalam  arti  dirinya  tidak  terlibat  secara  emosional  dengan  subjek penelitian.
i.  Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
j.  Dalam  analisis  data,  peneliti  dituntut  memahami  teknik-teknik statistik.
k.  Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas  dari konteks waktu dan situasi.
l.  Penelitian kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah

3.  Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian  kuantitatif  pelaksanaannya  berdasarkan  prosedur  yang  telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a.  Identifikasi permasalahan
b.  Studi literatur.
c.  Pengembangan kerangka konsep
d.  Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e.  Pengembangan disain penelitian.
f.  Teknik sampling.
g.  Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h.  Analisis data.
i.  Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.

4.  Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
Dalam  melakukan  penelitian,  peneliti  dapat  menggunakan  metoda  dan rancangan  (design)  tertentu  dengan  mempertimbangkan   tujuan  penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78).
a.  Penelitian deskriptif
b.  Penelitian korelational
c.  Penelitian kausal komparatif
d.  Penelitian tindakan
e.  Penelitian perkembangan
f.  Penelitian eksperimen

5.  Metode Penelitian Kuantitatif
Metode  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  kuantitatif,  khusunya kuantitatif  analitik  adalah  metode  dedutif.  Dalam  metoda  ini  teori  ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya.
Jujun  S.  Suriasumantri  dalam  bukunya  Ilmu  dalam  Perspektif  Moral, Sosial,  dan  Politik  (2000:  6)  menyatakan  bahwa  pada  dasarnya  metode ilmiah  merupakan  cara  ilmu  memperoleh  dan  menyusun  tubuh pengetahuannya  berdasarkan  : 
a)  kerangka  pemikiran  yang  bersifat  logis dengan  argumentasi  yang  bersifat  konsisten  dengan  pengetahuan sebelumnya  yang  telah  berhasil  disusun; 
b)  menjabarkan  hipotesis  yang merupakan  deduksi  dari  kerangka  pemikiran  tersebut;   dan
c)  melakukan verifikasi  terhadap  hipotesis  termaksud  untuk  menguji  kebenaran pernyataannya secara faktual.
Selanjutnya  Jujun  menyatakan  bahwa  kerangka  berpikir  ilmiah  yang berintikan proses  logico-hypothetico-verifikatif  ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
a)  Perumusan  masalah,  yang  merupakan  pertanyaan  mengenai  objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktorfaktor yang terkait di dalamnya.
b) Penyusunan  kerangka  berpikir  dalam  penyusunan  hipotesis  yang merupakan  argumentasi  yang  menjelaskan  hubungan  yang  mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi  permasalahan.  Kerangka  berpikir  ini  disusun  secara rasional  berdasarkan  premis-premis  ilmiah  yang  telah  teruji kebenarannya  dengan  memperhatikan  faktor-faktor  empiris  yang relevan dengan permasalahan.
c)  Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap  pertanyaan  yang  diajukan  yang  materinya  merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d) Pengujian  hipotesis  yang  merupakan  pengumpulan  fakta-fakta  yang relevan  dengan  hipotesis,  yang  diajukan  untuk  memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
e)  Penarikan  kesimpulan  yang  merupakan  penilaian  apakah  hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.

Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut kemudian oleh Jujun S. Suriasumantri divisualisasikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Related Posts:

0 Response to "Konsep Dasar Dalam Penelitian"

Post a Comment